Wednesday 12 June 2013

Portfolio Review. Hexagram VS Octagram

Logo Eksisting Muhammadiyah Pre International School
Ini adalah tugas portfolio review saya yang baru sempat di publish. Sebenarnya, awalnya saya agak bingung untuk menentukan subyek apa yang ingin saya bahas karena topik saya di blog ini cukup unik (unik dalam arti sebenarnya bukan dalam arti memuji-blog-sendiri). Awalnya saya ingin membahas tugas Apresiasi Desain saya tentang Chevron sebagai perusahaan yang Yahudi-banget, tapi berhubung itu bukan mata kuliah perancangan ataupun studio, akhirnya saya mendapatkan subyek alternatif yang cukup berhubungan, yaitu branding SD Pre-International Muhammadiyah 26 Surabaya, yang merupakan karya saya bersama teman-teman pada tahun lalu untuk mata kuliah DKV 4.

Berikut ini adalah preview dari logo final yang kebetulan dibuat oleh saya sendiri:

Lalu, apa hubungan antara logo ini dengan blog? Sebenarnya sih tidak ada. Tapi jika dikaitkan dengan simbol, pada dasarnya ada. Apakah itu? Tentunya semua sadar ya bentuk dasar logo ini yang dibuat dari persegi atau segi-empat, yang tentu juga terlihat intersection diantara dua persegi tersebut yang pada akhirnya membentuk segi delapan atau oktagram.

Dua intersection antara persegi

Octagram yang bentuk dasarnya dari persegi

Jujur saja, pada saat pembuatan logo ini, saya masih tergolong-sebagai-orang-orang-yang-tidak-ambil-pusing-tentang-illuminati-or-something. Yang saya lakukan saat itu adalah benar-benar memberikan solusi terhadap rebranding sekolah ini sebagai sebuah proses, yang pada saat itu memang kurang maksimal sebagai sekolah pre internasional yang citranya menurut masyarakat cukup baik.

Namun sekarang, dapat dibilang bahwa saya sangat menyukai oktagram, sebagai salah satu seni geometri yang banyak muncul dalam peradaban islam. Saya bahkan berniat akan terus menerapkan bentuk ini dalam desain saya. Ini dapat menjadi alternatif yang lebih menarik dibandingkan dengan tren penggunaan lingkaran dan hexagram yang marak akhir-akhir ini bukan? Oke, ini menurut saya. Kalo gak nurut gak apa-apa kok. hehe. (Oh iya, oktagram juga ternyata digunakan oleh freemasonry, namun tidak begitu populer, misalnya pada ornamen dekoratif loji tua freemason di jaman dulu)

Sebelum terjun sedikit dalam ke logo ini, saya ingin sedikit meluruskan bahwa sebenarnya, tidak ada yang benar-benar memiliki Hexagram ataupun Octagram. Sama halnya seperti freemason yang juga mengunakan oktagram. Identitas geometri islam sendiri juga menggunakan Hexagram. Jadi bagaimana menyikapinya?
Geometri dalam Islam yang serupa (dengan dasar persegi)
Geometri Islam yang sedikit menyerupai Hexagram

Dalam kesenian Islam, Islam memiliki warisan yang kaya akan penggabungan unsur geometri pada gaya arsitektur (Raymond Tennant : 2009). Hal ini nampak bahwa corak arsitektur Islam berbeda dengan arsitektur lainya. Arsiterktur Islam lebih menggunakan pola-pola berbentuk garis, lingkaran dan pola geometri lainnya yang tersusun membentuk satu-kesatuan yang mengandung makna spiritualis dan memiliki nilai estetika atau keindahan tingkat tinggi. Dengan menggunakan konsep geometri pada matematika, arsitektur Islam telah menghasilkan suatu keindahan dan kesempurnaan tingkat tinggi (Ahmad Panahi : 2012).Bahkan, seorang penulis bernama Adolph P. Yushkevich memberi pendapat seputar peran matematika Islam sebagai berikut:
Matematikawan Islam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa dan memperkayanya dengan temuan mereka sendiri dan temuan yang diwariskan oleh bangsa Yunani, India, Suriah, Babilonia, dan lain-lain.

Dapat dikatakan, bahwa titik berat sesungguhnya adalah bukan pada hexagram ataupun octagram itu sendiri, melainkan pada bentuk dasarnya. Seperti halnya lambang negara Israel, hexagram terdiri dari 2 segitiga yang umumnya mengasosiasikan antara piramida. Fungsi Piramida sebagai kuburan Pharaoh (Firaun), memang merupakan semacam ritual keabadian, yang menganggap bahwa jika jasad yang telah mati dikebumikan di dalam Piramida, maka akan ada kehidupan kekal setelah kematiannya. Piramida merupakan semacam pintu menuju dunia lain, dimana dilambangkan dengan jelas bahwa dua piramida pada lambang Israel yang ter-intersected, atau yang biasa disebut bintang David, merupakan simbol bertemunya dua dunia. Serial The Arrivals menguak rahasia di balik gedung-gedung modern berkonsep Piramida baik yang ada di Amerika sampai di United Arab Emirates yang masing-masing memiliki karakteristik serupa di dalamnya.

Intersection dua segitiga yang membentuk Hexagram, seperti pada lambang Israel
Piramida dan mata satu pada Great Seal & uang 1 Dollar Amerika yang jika di trace dengan bentuk hexagram, menunjukkan kata "Mason"

Bagaimanapun, "kenapa" adalah pertanyaan wajib yang harus ada dalam pembahasan apapun di blog ini. Jika melihat bangunan-bangunan masjid baik di Indonesia ataupun di Timur Tengah yang dapat kita lihat di acara sejarah Islam ketika Ramadhan, geometri memang selalu ditemukan. Tidak peduli Hexagram ataupun Octagram, Islam memang memegang peranan serta pengaruh signifikan dalam ilmu matematika. Hanya saja, orang Islam cenderung low-profile dan tidak lebai. Kenapa saya katakan demikian? Ya bandingkan saja, bagaimana mungkin sampai sekarang Einstein selalu jadi ikon untuk (yang katanya) penemuannya yang bahkan tidak semua orang yg ikut2an euforia dalam "mempromosikannya" benar2 mengerti apa pengaruhnya dalam hidupnya.

Saya sudah menonton cukup banyak film dokumenter mengenai Illuminati, Freemason dan konspirasinya. Salah satu yang saya ingat adalah bahwa peristiwa 9-11 sebenarnya merupakan semacam ritual, yang sebelumnya terdapat semacam "plaza" yang sistemnya menyerupai ka'bah. Bagaimanapun, Illuminati adalah penyembah Lucifer >> Setan yang skenarionya adalah selalu ingin menyaingin Tuhan yang asli. Dan jika melihat Freemason yang selalu menge-klaim bahwa diri mereka jenius, pintar, orang-orang terpilih dan "suka-menghitung" yang dilambangkan dengan jangka dan mistarnya, saya hanya melihat itu sebagai satu lagi upaya mereka untuk "menyaingi" intelejensi ilahiah yang sesungguhnya, ya, seperti dalam peradaban Islam yang dulu jaya. (Baiklah, saya tidak tahu dengan pasti tentang Islam yang sekarang seperti apa). Tapi, jika cara mereka menjadi pintar adalah dengan "meracuni" makanan, obat-obatan, dan konsumsi manusia lainnya di dunia, tidak ada yang mengesankan dengan itu.


Monday 10 June 2013

THRIVE | Menarik lalu menjatuhkan, mungkin?

Mereka bilang, " ... the best movie describing Illuminati..."
Saya bilang, " Rebut saja baiknya, lenyapkan buruknya."



Kalimat diatas cukup penting untuk mendeskripsikan bagaimana film ini sesungguhnya. Secara umum, saya dapat bilang bahwa ini film yang menarik. Tapi disisi lain, makanan paling mahal dan enak sekalipun dapat berbahaya jika kita menelannya mentah-mentah (Baik itu literally ataupun metaphorally) Bagaimana jika kita memakannya dengan sangat lahap tapi racun telah ditambahkan pada filling keju mozarella kesukaan kita? Tentu tidak akan sulit bagi kita untuk menjadi 'korban' bukan?.

Idealnya, silahkan lihat dulu trailer film ini:

Melihat trailernya/ tidak, ini memang film yang sungguh menarik. Dimulai dari topik tentang bagaimana jika konsep free-energy dikembangkan. Kita bahkan tidak akan tahu bahwa film ini membahas sesuatu yang berhubungan dengan Illuminati. Tutur komunikasinya lebih mirip film tentang kesuksesan ataupun bagaimana cara menjadi orang kaya dan sejenisnya, (if u know what i mean :p.) Kelihatannya, segmentasi film ini memang sengaja dirancang untuk mudah diterima semua orang. Atau lebih tepatnya, untuk mereka yang masih sangat samar mengetahui Illuminati.

Jadi, apa saja yang dibahas dalam film ini? Pertama, mereka membicarakan tentang konsep energi Torus. Yaitu sebuah konsep energi yang menurutnya, selalu ada di semua unsur terkecil hingga terbesar pada alam semesta. Yaitu konsep perputaran berlawanan arah jarum jam yang membentuk aliran energi berbentuk mirip apel. Seperti misalnya pada galaksi, aliran yang terbentuk dari proses rotasi membentuk pusaran dari titik pusat ke tepi lingkar galaksi yang mengelilinginya... dan aliran energi itu, seperti yang saya bilang tadi, berbentuk seperti apel. Tapi daripada bingung membayangkannya, kita lupakan sejenak tentang apel. Apa yang mereka bicarakan pada intinya adalah bahwa seharusnya di dunia ini sudah dikembangkan konsep energi gratis yang diadopsi dari konsep Torus tadi. Tentu saja ini berarti bahwa kita mungkin tidak akan memerlukan bensin, gas, bahkan listrik, yang akan secara dramatis mengubah tingkat kesejahteraan dan produktivitas penduduk di bumi.

Pertanyaannya, mengapa kenyataannya kita masih menggunakan... BBM misalnya, yang kita semua tahu, akan mempengaruhi semua kenaikan harga ketika Bpk/ Ibu presiden memutuskan bahwa harganya naik? Jawabannya mudah, yaitu karena minyak, listrik dan sumber energi yang ada saat ini akan menciptakan suatau ketergantungan bagi masyarakat dan sangat memberikan keuntungan yang tersentralisasi ke satu pihak, siapa lagi kalau bukan keluarga besar Rockefeller yang selain memiliki Exxon, juga memiliki pengaruh besar dalam industri pangan & pertanian hingga obat-obatan. Dijelaskan juga bahwa para ilmuan pengembang energi gratis ini, hanya berakhir kematian ataupun kebangkrutan yang janggal.

Kedua, adalah bagian paling memuakkan dalam film ini. Mereka membahas Crop Circle. Tapi Crop Circle yang mereka bicarakan adalah Crop Circle buatan alien dan bukan kenyataan bahwa itu hanyalah salah satu konspirasi konyol yang pada akhirnya memberikan kesadaran palsu pada orang-orang mengenai keberadaan alien. Mereka membahas bentuk-bentuk Crop Circle yang pada umumnya didasari oleh visualisasi Torus yang berbentuk segi enam... atau tepatnya, Hexagram. Ya, Hexagram yang merupakan bentuk yang diciptakan dari intersection antara dua segitiga seperti pada simbol bintang david, seakan-akan sedang mereka promosikan.

Setelah itu barulah mereka membahas tentang siapa yang mengontrol industri-industri raksasa, termasuk media di bumi ini, tentang sistem uang dan sejarahnya, tentang Rockefeller dan Morgan, nama yang paling sering muncul ketika membicarakan tentang kelompok Elit terkaya di dunia. Disiniliah mereka menyatakan bahwa bagaimanapun, Illuminati hampir berhasil mencapai agenda dominasi global (Global Domination Agenda) mereka. Yang secara spesifik, telah memiliki akses untuk mengontrol bidang-bidang berikut, yang pertama, Money:

  • Central Banking System
  • Federal Reserve
  • IMF
  • World Bank
Kemudian bidang yang kedua, Energy:
  • Oil
  • Gas
  • Coal
  • Nuclear
Lalu ketiga, pada bidang Food & Water:
  • Agribusiness
  • World Trade
Keempat, Healh, yaitu:
  • Pharmaceuticals
  • Medical Schools
  • Research
Kelimat, Indoctrination, mereka telah mengontrol:
  • Compulsory Standardized Education
  • Media
Tidak hanya itu, terdapat satu lagi dominasi yang mereka lakukan, yaitu pada bidang:
  • Patriot Act
  • Surveillance
  • RFID Chips
Ya, dengan kata lain, pertama mereka harus mengendalikan uang, yang memungkinkan mereka untuk menjalankan hal lain. Ini sudah dilakukan dengan adanya sistem uang kertas. Lalu mereka perlu mengontrol energi dan mereka sudah melakukannya. Mereka juga sudah mengendalikan pertanian besar dan perdagangan dunia, hingga membeli pasokan air di seluruh dunia. Tidak hanya itu, mereka bahkan memiliki bidang kesehatan termasuk pendidikannya di saku mereka, dan berusaha menekan pengobatan alami. Serta yang paling utama, mereka harus mengendalikan informasi apa yang kita dapatkan, dan bagaimana kita bereaksi terhadapnya, lewat media.

Sedangkan, yang masih belum mereka kuasai menurut film ini adalah 2 bidang berikut, yaitu energi gratis dan pengobatan alami:
  • Free Energy
  • Natural Alternatives (medicine)


Tentu saja secara pribadi, saya sangat sangat tertarik dengan fakta-fakta yang mereka sebutkan. Mereka bahkan memiliki source data yang lengkap di websitenya. Hanya saja, hal yang paling mengganjal buat saya selain Crop Circle tadi, adalah bagian terakhir film ini yang memberikan solusi tentang bagaimana menyikapinya. Bagaimanapun, solusi adalah hal penting. Tapi dalam hal ini, bagaimana mungkin mereka menyebut pada elit sebagai ulat bulu yang rakus, tapi disisi lain, seakan sangat yakin, mereka mengibaratkan para pemillik agenda global itu akan berubah menjadi kupu-kupu. Karena bagaimanapun, masayarakat membutuhkan mereka dalam kehidupan. Memang tidak sepenuhnya salah, tapi tetap saja tidak dapat diterima.

Saya telah menyebutkan soal "disinformasi" pada entri sebelumnya. Ya, para truthSeeker di forum-forum telah mengetahui rahasia umum bahwa banyak sekali agen disinformasi yang selain memberikan fakta, tapi disaat yang sama juga memberikan informasi menyimpang sekaligus menyesatkan. Salah satuya adalah David Icke yang juga merupakan salah satu pembicara dalam film ini. Sangat terlihat sekali bahwa film ini secara tidak langsung membersihkan image-image menyeramkan dan berbahaya yang harusnya perlu diketahui, dan disamarkan dengan alurnya yang tricky, sangat mencolok khususnya pada akhir film.

Pada awal film, penonton diajak menyamakan persepsi mengenai betapa ilmiahnya energi dikaitkan dengan Crop Circle. Lalu pengetahuan dasar tentang Illuminati yang memang sangat menarik, disisipkan ditengah-tengah, itupun dengan sangat berhati-hati agar mereka tidak menjadi pihak yang seakan mengambinghitamkan para grup elit tersebut. Dan pada akhirnya, cara mereka menyajikan solusi membuat kita merasa bahwa bagaimanapun, kita hanya perlu melakukan sesuatu untuk kita sendiri dan bukan orang lain. Sebagai contoh, bagaimana dengan saudara-saudara kita yang sampai sekarang masih dilanda krisis kemerdekaan bahkan kemanusiaan di Timur Tengah sana? Mereka tidak menyediakan jawabannya. Yang mereka sediakan adalah jawaban bahwa masing-masing dari kita hanya harus menjadi semacam aktivis kemanusiaan biasa. Yang hampir bisa dipastikan bahwa tidak akan ada penonton yang benar-benar melakukannya usai menonton film ini.

Tapi tetap saja, manusia memiliki kemampuan untuk mengolah sesuatu. Tidak mungkin manusia dapat makan enak kalau tidak bisa memilah-milah yang mana yang dapat dimakan dan yang mana yang harus dibuang sebagai "ampas". Dan sebagai salah satu "bahan makanan" yang enak, film ini sangat layak kita tonton dan sejatinya dapat kita "olah" menjadi sesuatu yang bercitarasa bintang lima :)

Ini adalah Full Movienya jika ingin menonton, Subtitle .srt Indonesia juga tersedia di... (coba cari google) dengan akurasi yang sangat bagus. Keep exploring the truth, ya!

Tuesday 21 May 2013

Loge de Vriendschap Surabaya: Konflik Kecil Berupiah Besar?


Antara Saya dan Dia: The Freemasonry

Loji Persahabatan, atau Loge de Vriendschap Surabaya, merupakan sebuah gedung peninggalan V.O.C Belanda sejak 200 tahun lalu, tepatnya diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1811 oleh B.H.J. Van Cattenburch. Saya rasa angka tersebut harusnya mampu memberikan satu lagi potongan puzzle bagi mereka yang mempertanyakan eksistensi Kelompok Elit ini yang berakar dari masa nabi-nabi dan berkembang dan tentunya berbuah hingga saat ini, karena yang berkecamuk di benak saya adalah, bagaimana bisa sekelompok orang yang berasal dari tanah Timur Tengah, lalu bermigrasi ke belahan dunia lain seperti Belanda, Inggris, Skotlandia dll. Lalu berabad-abad kemudian, seakan Amoeba yang membelah diri, mereka terus memperbanyak dirinya, semuanya tidak pernah cukup buat mereka karena mereka tahu ada tanah-tanah primitif diluar sana yang dapat mereka kuasai dan memberi mereka lebih banyak kekuatan. Maka datanglah mereka menduduki tanah-tanah "pramodern", yaitu tempat-tempat yang kini disebut negara berkembang. Salah satunya adalah kita, Indonesia.
Simbol Freemasonry: Lambang Jangka - Mistar (Membentuk Intervensi Dua Segitiga) & Tangan Berjabat

Gedung yang berada di Jl. Tunjungan No. 80 Surabaya ini berseberangan dengan Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit), yaitu lokasi perobekan bendera Belanda yang konon merupakan sejarah terbentuknya filosofi Darah Merah-Tulang Putih Indonesia, alias bendera Indonesia. Namun, gedung ini sekarang sudah dialihfungsikan sebagai Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang secara umum menangani urusan-urusan yang berkaitan dengan kepemilikan tanah di Surabaya. Awalnya, kenyataan ini membuat saya cukup kecewa. Hingga saya berusaha mencari tahu lebih lanjut.

Loji Tempo Dulu
(Sumber: Ustadzrofii.wordpress.com)
Bagaimanapun saya sangat beruntung karena setelah merasa canggung dan kurang percaya diri untuk berada disana, (biasa, dikira fotografer takut Ujung2nya Duit) akhirnya, dengan bermodalkan status mahasiswa, saya yang berusaha memberanikan diri ini justru dapat sekalian mewawancarai perwakilan dari kedua pihak yang sedang berkonflik. Ya, konflik. Anda pasti bertanya-tanya bukan, "konflik macam apa??" Karena waktu itu, saya langsung bersemangat ketika Satpam kantor BPN ini menyebutkan status tanah itu sebagai "tanah sengketa". Ini sungguh diluar ekspektasi dan tujuan saya datang kesana. Tapi Ya!, meskipun hanya pak Satpam yang mewakili Kantor BPN dan seorang bapak paruh baya lainnya yang sedang memandikan anaknya yang mewakili pihak oposisi. Pihak oposisi? siapa ya....... :)

Kata "sengketa" adalah kata kunci yang menarik. Bagaimana tidak, ini bukan sengketa biasa. Gedung yang digunakan pemerintah (dilengkapi dengan surat putusan PN Surabaya, SK walikota Surabaya juga surat Ijin Mendirikan Bangunan: IMB), yang berfungsi sebagai pengelola segala hal yang berkaitan dengan tanah termasuk hak tanah dan kasus sengketa dan konflik tanah lainnya, justru dituntut ke pengadilan oleh pihak asing yang mengklaim bahwa tanah tersebut miliknya didasari pencabutan Keputusan Presiden Soekarno oleh Gus Dur dekade lalu.

Jadi, siapa pihak asing, atau pihak oposisi ini?, "... namanya Pak Tjipto", kata Pak Puji si Satpam kantor BPN. "...dari yayasan gereja jaman dulu bernama Loka Pamitran". Begitulah jawabannya ketika saya bertanya siapa Pak Tjipto. (Jujur waktu itu saya agak kasihan dengan kata "gereja" yang seringkali dijadikan topeng oleh pihak-pihak tertentu.) Sebelum melakukan wawancara kepada Pak Puji, saya berniat memotret sebuah ruangan besar di bagian belakang gedung ini yang dari jendela besarnya terlihat tidak digunakan dan agak kumuh dari luar. Namun... "SSSHHH!!" seseorang menegur saya untuk tidak melakukannya, saya memberanikan diri mendatanginya, memperkenalkan diri dan bertanya, hingga ia mengaku sebagai penjaga bagian belakang gedung ini. Ia menyatakan bahwa bosnya yang menyuruhnya. Saya memastikan sejauh apa pekerjaannya dan ternyata, hanya sesederhana menjaga bangunan tua, dan diperbolehkan menghuninya, oleh seseorang yang ia sebut "bos". Ia di-amanahi untuk tidak mengizinkan pihak asing untuk mengambil foto apalagi masuk ke dalam tempat itu.


Pak Puji dan Saya Disamping Ruang Utama yang Sudah Diklaim
Ruang Utama Loji dari Luar (Samping Gedung)

Saat itu saya tahu bahwa saya sudah memiliki keyword yang cukup untuk mengalihkan "wawancara" selanjutnya ke google. Karena, apapun alasan dibalik pengklaiman seorang Pak Tjipto, tentunya hal tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. Ia mewakili yayasan Loka Pamitran yang saya yakin tidak ada hubungan relijius dengan gereja. Terbukti, setelah saya telusuri, Loka Pamitran, Sebuah organisasi kebatinan yang dikukuhkan sebagai organisasi independen pada tanggal 7 april 1955. Dikukuhkan oleh Master dari "Orde Van Vrijmetselaren on der het Groot Oosten der Nederlanden" (Ordo Freemason dibawah Master Hindia Belanda) Pamitran sendiri berarti "Persahabatan", Arti yang sama dengan De Vriendschap. Salah satu majalah lokal pada tahun 2002 pernah memuat berita tentang upaya mengambil kembali lahan milik Loge de Vriendschap. Majalah tersebut menulis, "Sebuah perkumpulan yg dulu dinyatakan sebagai organisasi terlarang menuntut tanah dikawasan tunjungan, Surabaya".

Pada tahun 1945-1950an, loge-loge atau loji-loji Freemasonry, oleh kaum pribumi disebut sebagai Gedong Setan. Hal ini disebabkan ritual kaum Freemason yang selalu melakukan sejenis pemanggilan arwah orang mati, seperti halnya ritual yang dilakukan di halaman Gedung ini. Tapi, lama-kelamaan hal ini mengusik istana. Sehingga pada Maret 1950, Presiden Soekarno memanggil tokoh-tokoh Freemasonry tertinggi Hindia Belanda yang berpusat di Loji Adhucstat (sekarang Gedung Bappenas-Menteng) untuk mengklarifikasi hal tersebut.

Di depan Soekarno, tokoh-tokoh Freemasonry ini mengelak dan menyatakan bahwa istilah Setan berasal dari pengucapan kaum pribumi terhadap Sin Jan (Saint Jean) yang merupakan salah satu tokoh suci kaum Freemasonry. Walau mereka berkelit, namun Soekarno tidak percaya begitu saja. Akhirnya, Februari 1961, lewat Lembaran Negara (Keputusan Presiden) Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala derivat-nya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Club, dan Bahaisme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.

Namun, 38 tahun kemudian, Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mencabut Keppres nomor 264/1962 tersebut, dan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok berbasis Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia), Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Bahai menjadi resmi dan sah kembali di Indonesia.

Keputusan Presiden Gus Dur yang "Silahkan-menilai-sendiri"

Ironis bukan? Kini, sebagian lahan seluas 2003 meter persegi ini telah diberi pagar seng. Pihak Pak Tjipto dari Loka Pamitran menuntut eksekusi pengosongan lahan negara ini. Loka Pamitran sendiri merupakan yayasan bagian dari Organisasi Loge Agung Indonesia yang dilindungi hukum, yayasan ini dimuat dalam Tambahan Berita Negara No. 63 Tahun 1954.

Tjipto Chandra (Kiri) yang juga ketua Yayasan Nusa Abdiguna
(Sumber: bisnis-jatim.com)

Jadi, apa tujuan Loka Pamitran yang segitu kekeuh-nya mengklaim gedung tersebut dan adakah dana yang menyokongnya? Jika ada, darimana? Lalu, apa tujuan organisasi-organisasi yang begitu antusiasnya sejak kembali diizinkan oleh Keputusan Presiden Gus Dur itu? Apa kegiatan mereka dan agenda final-nya?

Sulit menjawab pertanyaan tersebut seorang diri. Yang saya tahu, pertanyaan mengenai "eksistensi" adalah pertanyaan paling tidak layak dan tidak lazim untuk ditanyakan. Kecuali jika si pe-nanya jarang memanfaatkan kemampuan luar biasa yang ada di dalam kepalanya. See ya in the next post, truth-seeker! ;)

Tuesday 2 April 2013

ILLUMINATI: The Cult that Hijacked the World

Hai, entri saya kali ini setidaknya akan membuat beberapa orang skeptis di luar sana mengenai sumber informasi yang ia (atau mereka) pikir hanya dapat ditemukan di halaman berbasis blogspot atau wordpress saja itu menjadi... sediikittt... terbuka wawasannya. Ya, karena kali ini, sebelum melanjutkan pembahasan mengenai segitiga ataupun hexagram yg merupakan overlapping antara 2 segitiga, saya akan memberi sedikit resensi satu dari begitu banyak buku referensi yang pada Amazon List, berada di urutan pertama dalam "Best Books Exposing The Illuminati-Elite Agenda and NWO.", yakni:

Illuminati: The Cult that Hijacked the World oleh Henry Makow, Ph. D.

Cover buku Asli (Sumber: Amazon)
Informasi bibliografi

Henry Makow adalah seorang penulis Kanada berdarah Yahudi. Ia mulai menulis kolom majalah pada umur 11 tahun. Dan menerima gelar Ph. D dari Universitas Toronto pada 1982, dan sering menyuarakan penentangannya terhadap New World Order dalam berbagai kesempatan wawancaranya dan pada situsnya. Yang menarik adalah, (lagi2) beberapa orang-orang skeptis menganggap pembahasan mengenai Illuminati merupakan tindakan anti-semitisme (anti Yahudi dan Israel). Padahal, dalam buku ini dijelaskan betapa Makow sebagai Yahudi (dan Yahudi taat lainnya) tentu menolak Zionisme dan perbuatan tak-berhati mereka kepada Palestina dan negara Timur Tengah lainnya.

Tapi, versi asli buku ini berbahasa Inggris. Coba bayangkan bagaimana nasib kita jika tidak ada translator-translator hebat yang dipekerjakan penerbit seperti misalnya Ufuk Publishing House (Insha Allah ia akan jadi stakeholder TA saya :P), yang bukan hanya menggubah bahasa agar dapat dimengerti Truth-seeker2 seperti kita, tapi juga "mengkonversi" buku yang seharusnya seharga tidak kurang dari 180ribuan ini menjadi 50ribuan saja ke Indonesia. hehe. Jujur saja, ini adalah buku pertama yang saya beli setelah memutuskan untuk mencari tahu 5W1H dari Illuminati, atau dengan kata lain memutuskan untuk menjadi Truth-seeker dan menyebarkannya lewat Tugas Akhir saya. Nah, dalam versi bahasa Indonesia, covernya cukup berbeda. Sangat malah.

Illuminati: Dunia dalam Genggaman Perkumpulan Setan.


 Cover buku versi Bahasa Indonesia dengan Ambigram Earth, Air, Fire, Water.
Saya kira akan lumayan menarik jika saya melampirkan dulu deskripsi singkat di cover bagian belakang. Yaitu:

Kemanusiaan telah dijajah oleh sebuah kelompok pemuja Setan yang bernama Illuminati. Untuk mengalihkan perhatian dan mengendalikan kita, mereka tela menggunakan jaringan Freemason yang menyusup ke berbagai organisasi, khususnya pemerintah, lembaga intelijen, pendidikan, dan media massa. Mereka telah mengatur dua perang dunia dan akan merencanakan yang ketiga. Lalu apa sebenarnya tujuan Illuminati itu? Siapa saja yang terlibat di dalamnya? Henry Makow menggambarkan konspirasi dan menunjukkan bagaimana sejarah manusia sedang berlangsung sesuai dengan rencana Illuminati.

Ya, begitulah kira-kira deskripsi umum yang dapat memberikan gambaran sederhana mengenai buku ini. Berikutnya adalah, konten. Secara umum, konten buku ini terbagi menjadi:
  • Bagian satu: Bankir, Yahudi dan Anti-semitisme
  • Bagian dua: Illuminati, Sabbatean dan Perjanjian
  • Bagian tiga: Zionisme dan Holocaust
  • Bagian Empat: Sejarah yang Disembunyikan
  • EPILOG: Bertahan Hidup dari Tatanan Dunia Baru
Buat saya, membaca tulisan terjemahan bahasa Asing selalu mengasyikkan. Mereka selalu punya struktur kalimat yang menarik. Yang ketika di Bahasa Indonesiakan, seperti memperkaya Bahasa Indonesia itu sendiri. Hal yang sama saya rasakan terhadap tulisan-tulisan orang Yahudi yang dianggap manusia-manusia dengan intelejensi tinggi. Saya tidak terlalu percaya itu, namun saya percaya beberapa dari mereka memang (atau setidaknya berusaha untuk terlihat) terpelajar.

Makow tidak terlalu banyak membicarakan soal teori-konspirasi yang berhubungan dengan simbol-simbol seperti yang mungkin kita lihat di internet. Ia lebih banyak berbicara mengenai sejarah, latar belakang, pemikiran dan pernyataan orang-orang tertentu, dan strategi juga agenda yang berhubungan dengan Illuminati dan koalisinya. Seringkali ia menjelaskan analisisnya dihubungkan dengan pernyataan dari orang-orang yang berkaitan. Seperti misalnya, ketika ia berbicara mengenai globalisasi sebagai strategi pemerintahan satu dunia lewat pendidikan, kesehatan, media, hiburan bahkan gereja, ia banyak mengutip beberapa orang yang menyatakan hal serupa.

Jujur saja, menurut kacamata (RayBan oplosan) saya, buku ini tidak terlalu terstruktur jika tujuannya untuk memberikan gambaran jelas mengenai Illuminati jika dibandingkan dengan film-film dokumenter seperti The Arrivals. Ditambah lagi, berdasarkan beberapa sumber di Forum-forum khusus bagi Truth-seeker seperti HXForum.org (yang di dalamnya tidak akan ditemukan orang2 dengan komentar "blablabla laknatullah" ataupun "blablabla menyebar-kebencian"), ada pernyataan bahwa Henry Makow merupakan satu dari banyak penyebar Disinfo atau Disinformasi. Yang jika ada yg belum tahu, singkatnya merupakan sebuah strategi untuk menjadikan suatu orang/ pihak seakan berlawanan dengan Illuminati dengan memberikan beberapa informasi yang memang benar sehingga menjadi referens bahkan panutan, namun bersamaan dengan itu juga menyebarkan informasi yang provokatif ataupun cukup menyesatkan.

Misalnya saja, David Icke yang merupakan ahli teori-cult yang banyak menjadi referensi, ia banyak menjelaskan mengenai makna dan hubungan mengenai Pentagram dan Hexagram dengan satanisme, tapi disisi lain, ia menyatakan bahwa Illuminati adalah keturunan Reptil, yang secara tidak langsung mendukung teori Evolusi Darwin. Bahkan pernyataan ini dapat diartikan untuk membenci seseorang karena rasnya. Dalam hal ini, menurut saya Henry Makow memang memiliki banyak informasi menarik, tapi disaat yang sama, seakan berusaha membersihkan "nama-kotor" Yahudi dari secret society Illuminati ini. Saya bukanlah tipe pembenci yang membabi-buta karena saya tahu Yahudi memang tidak dapat digeneralisir. Namun yang dikemukakan Makow dalam buku ini tentang betapa inosennya Yahudi untuk kemudian menjadi alat Illuminati, saya rasa terlalu berlebihan.

Tuesday 19 March 2013

Simbol dan Logo | Horus, The Great Seal, & Garuda Pancasila

Seperti biasa, ini adalah postingan lanjutan dari blog sebelumnya. Namun sebelumnya, lagi2 saya harus menyamakan persepsi bahwa blog ini dibuat untuk keperluan akademis dalam bidang Komunikasi Visual. Sehingga, anggap saja bahwa saya sedang melakukan studi logo :)

Nah. Jika sebelumnya saya membicarakan mengenai Horus sebagai dewa matahari pagan yang tanda2nya banyak di asosiasikan pada perusahaan2 besar. Kini pertanyaan berlanjut, mengapa sebegitu berpengaruhnya Horus, hingga identitasnya baik fisik maupun metafora, bisa-bisanya digunakan ke tingkat yang lebih besar lagi. Ya, simbol negara. Yuk lihat.

Lambang negara dunia dengan asosiasi burung

Setelah memperhatikan lambang negara di atas. Sekarang kita berpikir... kenapa harus burung.dan... dengan visualisasi yang kurang lebih sama?. Untuk sementara kita kesampingkan dulu jenis burungnya, apakah itu garuda, elang, merpati, setengah manusia, atau apapun.

Sebagai peradaban tertua 3150 SM, bisa kita pastikan bahwa Mesir Kuno bukanlah pihak yang harus dituntut karena melakukan plagiat atas simbol tersebut. :P Karena jawabannya kembali ke topik mengenai Horus. Bahwa ia tercatat dalam Hiroglif Mesir sebagai "hr.w", yang pengucapannya di rekonstruksi menjadi *Ḥāru, yang berarti falcon atau elang. Dapat juga diartikan sebagai "the distant one" atau "one who is above, over" (Meltzer, Edmund S. (2002). Horus. In D. B. Redford (Ed.), The ancient gods speak: A guide to Egyptian religion (pp. 164). New York: Oxford University Press, USA.)

Singkatnya, Horus juga direpresentasikan sebagai burung elang. Itu juga merupakan alasan kenapa simbolnya dengan perwujudan manusia, digambarkan berkepala burung. Mari kita lihat simbol tersebut.



Sekarang kita bisa percaya, betapa berpengaruhnya Horus dalam dunia yang kita pikir modern ini. Namun yang jadi masalah adalah, apakah pengaruhnya baik.... atau mungkin buruk? Tentu saja kita tidak boleh asal menyimpulkan. Dalam hal ini, bagi kita TruthSeeker, pastinya bisa memulai dari apa pengaruh atau apa yang mempengaruhi simbol tersebut. Sebut saja pada brand. Logo yang bagus tidak menjamin produk tersebut berkualitas baik. Begitupula sebaliknya. Hanya karena logonya jelek, bukan berarti produk tersebut tidak bagus. Jadi, bagaimana kita mengetahui pengaruhnya? mari kita mulai dari diri sendiri. Yaitu Indonesia.

Garuda Pancasila adalah adaptasi dari Garuda yang dalam mitologi Hindu India berbentuk manusia berwarna emas, berwajah putih, berparuh dan bersayap merah. Diperkirakan sosok ini adalah adaptasi Hindu terhadap Dewa Ra/Bennu dalam mitologi Mesir kuno (Dewa Horus). Garuda juga banyak kesamaan dengan mitologi Pha Krut (Thailand), Rukh (Arab), Simurgh (Persia), Thunderbird (Indian), Vurumahery (Madagaskar) dan Phoenix (Yunani Kuno).

Perancangan Pancasila yang melewati proses Revisi 

Namun, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II pada tanggal 8 Februari 1950 ini, pernah mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis. Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali – Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh. Hatta sebagai perdana menteri. Setelah itu simbol ini juga terus dilakukan penyempurnaan berkali-kali hingga pada 20 Maret 1950, Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut. Sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II yang sebulan kemudian diberhentikan akibat persekongkolannya dengan Westerling dan APRA.

Sejauh ini, saya rasa Garuda Pancasila mungkin memang dipengaruhi oleh ideologi pagan. Namun atas idealisme pemimpin-pemimpin masa lalu, yang lebih signifikan justru adalah nilai Pancasila itu sendiri. (walau pada kenyataannya, banyak yang mengkritik bahwa nilai kelima sila tersebut sama sekali tidak tercermin pada masa ini) Di samping itu, perlu digaris bawahi bahwa kita juga belum mengetahui alasan Sultan Hamid II menggunakan simbol tersebut. Toh, dia adalah sosok pengkhianat. Who knows dia memiliki hubungan dengan Freemasonry pada masa itu.

Sekarang, adakah negara lain dengan simbol serupa yang memiliki nilai pagan atau sejenisnya yang lebih signifikan? Bagaimana dengan Amerika Serikat, sebagai negara adidaya yang selalu dijadikan "teladan" dalam berbagai bidang kenegaraan? Mengapa di atas simbol burung The Great Seal terdapat bintang yang susunannya menyerupai bendera Israel ataupun bintang David? Masa sih kebetulan... Sepertinya menarik untuk kita bahas di post selanjutnya :)


Tuesday 12 March 2013

The Sun Rises

Logo Sejak 1999. Sumber: Wikipedia
Akhirnya, dua hari setelah kecelakaan yang membuat Vespa kesayangan saya rusak, saya baru dapat menggunakan tangan kanan saya lagi meski masih agak sakit. Mungkin setelah ini saya akan menggiatkan diri dalam Bike to Campus, lagi.

Baiklah, langsung ke topik. Ini adalah tulisan lanjutan mengenai matahari. Tapi, seperti pesan pak Ramok, which is dosen saya, saya tidak akan banyak membahasnya dari sudut pandang yang biasa disebut "teori konspirasi" (walau saya kurang menyukai istilah itu). Saya akan lebih banyak membahas dari segi visual dan hubungannya dengan latar belakang pemakaian visualisasi tersebut.


Jadi, kenapa CBS si logo-mata-satu memiliki acara "sun"day morning dengan logo matahari yang dalam beberapa versi, mata sebelahnya seakan bercahaya seperti itu? Saya rasa kita semua setuju bahwa hal demikian pasti ada alasannya. Dalam hal ini, saya akan sedikit melakukan studi tanda yang menurut saya juga berhubungan dengan Hermneutika.

Horus. Sumber: Wikipedia
Bagi yang belum mengetahui, terdapat korelasi antara keduanya. Pertama, Dewa Horus. Mata kanannya merupakan matahari (Ra) dalam agama Mesir Kuno, yang dipuja sejak kurun pra-dinasti hingga masa Yunani dan Romawi. Ia merupakan putra dari dewa Isis & Osiris. Yang mana merupakan representasi dari siang hari melawan Dewa Set, atau dewa kegelapan, yang muncul di malam hari ataupun ketika terjadi badai/ kekacauan. Penyembahnya di jaman dulu percaya bahwa pada siang hari, Horus memenangkan pertarungan melawan Set dan begitupula sebaliknya, Set mengalahkan Horus di malam hari.

Jika yang barusan tentang matahari. Lalu apa hubungannya dengan mata satu? Ya, ada cerita yang terlewat, bahwa mata Horus... pernah buta sebelah dalam perkelahiannya melawan Set. Hmm...

Set. Sumber: Wikipedia
Mungkin beberapa akan langsung mengarah kepada Dajjal / antichrist yang juga buta sebelah, serta betapa lambang mata satu sangat banyak muncul di berbagai media dan perusahaan-perusahaan besar. Tapi kita kesampingkan dulu hal itu.

Simpelnya, mata satu dan dewa matahari berkorelasi dengan agama pagan (penyembahan berhala) di masa lalu. Dan simbol-simbol atau tanda tersebut, disadari atau tidak, tersebar di sekitar kita. Saya tidak akan banyak berspekulasi hanya karena kesamaan visual, namun dalam hal ini saya mengutip analisa seorang doktor Yahudi, Henry Makow tentang perusahaan-perusahaan yang mengasosiasikan matahari sebagai filosofi perusahaannya. Sebenarnya ada banyak, namun disini saya hanya akan mengambil contoh yang lebih familiar di Indonesia, seperti misalnya Shell, yang memang milik keluarga Rotschild, tokoh besar bankir Illuminati.
Shell sejak awal memang mengasosiasikan kerang. Namun, mengapa sejak 1930 mereka terus mempertahankan bentuk yang menyerupai matahari-terbit hingga saat ini? | Sumber: brandirectory.com
Kenyataannya, generasi (desainer) muda di Indonesia saat ini lebih banyak berlindung di balik postmodernisme dalam konsepnya berkarya. Namun pada dasarnya kita harus sadar dan pasti setuju bahwa baik pemilik perusahaan-perusahaan besar sejak masa lalu, dan klien kita saat ini, sangat menyukai latar belakang yang mencerminkan diri mereka, visi mereka, dsb. Bagaimanapun, pengalaman kita di Indonesia sungguh berbeda jika dibandingkan dengan klien-klien raksasa di luar sana yang pastinya idealis dan visioner. Sehingga, simbol adalah hal yang sama sekali tidak boleh diremehkan.

Jika ada yang ingin menelusuri lebih jauh tentang makna matahari, dan merasa penasaran kenapa begitu banyak dewa matahari yang disembah, yang bukan hanya di Jepang, namun juga Afrika, Aborigin, Kanaan, Hindu, Maya, Persia, dan masih banyak lagi. Kamu bisa dapatkan jawabannya di film dokumenter berjudul Zeitgeist. Bahkan, poin tersebut juga dilengkapi dalam tulisan ustadz Felix Siauw di website pribadinya, bahwa tahun baru secara tidak langsung berhubungan dengan penyembahan matahari, yang juga berhubungan dengan hari Valentine. Itu menjawab kritisisme saya dulu tentang perayaan tahun baru yang menurut saya kurang penting. Padahal orang Islam memiliki tahun barunya sendiri. Lalu, adakah yg penasaran dengan hari minggu alias sunday? Mengapa umat kristiani melakukan ibadah pada hari tersebut, padahal kan hari yg disebutkan dalam bible adalah sabat/ sabtu. Yap, Zeitgeist, the Arrivals dan sumber lain mengungkapkan bahwa itu adalah bagian dari manipulasi yg telah dilakukan sejak sebelum masa prajurit templar. (Dan sebenarnya, di film Zeitgeist juga dijelaskan betapa 25 Desember bukanlah apa-apa melainkan kepercayaan paganisme lainnya)


    Simbol mata Horus, yang akan mengarahkan kita pada mata satu, yang banyak diasosiasikan dalam perusahaan-perusahaan, organisasi dan konspirasi yang akan saya bahas di post berikutnya Insha Allah :D. | Sumber: Wikimedia

    *Bonus: Tahukah kamu, Horus berkepala rajawali memiliki simbol lain, berupa burung yang tampilannya seperti di bawah ini. Yang menarik adalah, betapa simbol tersebut menjadi inspirasi (atau bahkan lebih) dari begitu banyak negara di dunia. Sekali lagi, Is it a coincidence? I think there's must be a reason, right? Ini bukan metode pascok (ngepas dan nyocok) loh. Stay tune for the next great post, guys :)
    Lambang Horus
    Lambang Indonesia
    Lambang Amerika Serikat
    *dan sebenarnya masih banyak tapi (selain saya males ng-attach) segitu cukup kok untuk teaser :D


    Saturday 2 March 2013

    Sedikit Ide Pertama

    Sebelum melanjutkan ke konten, saya hanya sedikit heran, mengapa ada... sedikit orang yang belum apa2 sudah lebih banyak men-judge saya, yang paling parah, melarang saya untuk posting hal-hal yang padahal akan berhubungan dengan DPAZL which is (future) Tugas Akhir saya. Tapi ya, kalau dipikir2 sebenenarnya sih saya tidak heran... Karena, mereka, selain memang sedikit yang mengetahui fakta2 penting di sekitar, juga sedikit yang tahu bahwa saya punya tujuan yang (sebagai desainer) dapat dibilang sangat produktif bahkan visioner. Dan sharing di facebook hanyalah bagian dari cara saya mencapai itu. (Saya rasa bagi yang sudah bersedia membaca blog ini, layak untuk saya beritahu hal ini) Ya, saya bertujuan untuk mengetahui sejauh mana target audiens saya nanti memahami konten DPAZL. Dan sedikit banyak saya bisa mengerti reaksi dan tingkat keterbukaan mereka. Singkatnya, menyamakan persepsi lah.

    Saya berusaha membuat segalanya terstruktur. Sebelumnya, terimakasih kepada Pak Sabar (dosen Riset saya), atas info-nya bahwa berdasarkan riset, karakteristik orang Indonesia yang terlalu gengsi, lebih melihat konten daripada konteks, dan 8 karakter lainnya, membuka mata saya dalam melakukan pendekatan tersebut. Struktur tersebut, jika ada yg mengikuti posting-an saya di facebook, dimulai dari budaya pop, lalu sharing2 mengenai makna dan nilai uang, kemudian konspirasi pada peristiwa nine-eleven, lalu nilai2 yang ada pada media yang memuat peperangan, hingga terjadinya peperangan itu sendiri.

    Hasilnya, dibandingkan melihat kebenaran, lebih banyak yang mencari2 kesalahan. Atau simpelnya, konten lebih dilihat daripada konteks. Cenderung lebih banyak yang tertutup dan mengkritisi dengan cara yang sering saya lakukan dulu,  ketika lebih banyak 'berbicara' daripada 'mendengar', logika umum yang dalam desain diibaratkan sebagai "Ide Pertama", yang mana para pekerja kreatif setuju, bahwa Ide Pertama adalah ide spontan yang cenderung sama dan merupakan sesuatu yang sebaiknya jangan dipercaya, tapi mereka tidak.Ini berhubungan dengan Diskursus, yakni diskusi yang seharusnya berangkat dari filosifi awal dari sebuah pemikiran.

    Yah, setidaknya para kontra-fakta tersebut mau tidak mau dapat melihat fakta di news feed-nya dan ikut berpikir. Karena, para Elit Visioner itu memang menginginkan generasi muda untuk tidak terlalu banyak berpikir. Itulah alasan begitu banyak Entertainment diproduksi sebagai strategi untuk itu.

    Saya terpaksa harus mengenyampingkan fakta bahwa saya memiliki hak untuk beropini bebas di internet, baik disini maupun di facebook. Karena orang2 itu akan "menyerang" saya. Yah, mau bagaimana lagi, hidup adalah pilihan dan ini pilihan saya. Belum "berhadapan" langsung dengan Raja saja, sudah banyak yang menghadang. Sekarang gini aja deh, kalau buku dari para pemikir dianggap sebagai teori konspirasi, dan bukti-bukti nyata dari foto, kesaksian, dan film2 dokumenter dikesampingkan dengan alasan menyebarkan kebencian. Berarti (selain kitab suci) apa yang harus kita percaya? Haduh.

    Ketika tedengar informasi yang terlalu detail, ada istilah"nyebut merk" atau "pencemaran nama baik". Ketika tidak detail, mereka menginginkan data dan memilih untuk tidak percaya. Memang selalu ada cara untuk mendukung subjektifitas. #The Power of Why [18]

    Wednesday 27 February 2013

    Sunday Morning. Sungguh "Pemanasan" Global

    Logo Sejak 1999. Sumber: Wikipedia
    Seperti judulnya, post ini hanyalah pemanasan. Yah karena hubungannya dengan panas, saya rasa kita setuju bahwa matahari adalah topik yang lumayan cocok ya. Saya tahu bahwa baik CBS maupun acara Sunday Morning tidak familiar dengan orang Indonesia. Tapi yah, namanya juga pemanasan.

    Semua berawal ketika di hari Minggu, saya (tidak sengaja) menonton acara Asia's Next Top Model hanya karena disana ada Nadya Hutagalung, dan kebetulan, itu episode terakhir. Mereka diminta melakukan pemotretan untuk majalah fashion terkemuka Bazaar, dengan baju-baju desainer yang mahal, dan shooting untuk menjual produk-produk tertentu. Dan memang, rupanya itulah gunanya model. Menjual dan terus menjual sesuatu, menciptakan sebuah transaksi keuangan. Bahkan, sepanjang acara, iklan-iklan yang disajikan melulu tentang parfum-parfum playboy dan barang-barang High-Involvement lainnya. Hingga sampai pengumuman pemenang, hadiahnya pun tidak tanggung-tanggung, selain uang sebesar US$100 ribu (Rp 970 juta) dan mobil Subaru XV, Jessica dari Thailand berkesempatan menjadi model Canon IXUS 2013, model sampul majalah Harper’s Bazaar, dan kontrak sebagai model dengan Storm Model Management di Inggris dan Eropa. Apalagi kalau bukan sesuatu. Hingga acara berakhir, dan saya tercengang ketika melihat acara tersebut merupakan acara yang fully-supported by CBS Network.
    Logo CBS
    Seketika, otak saya seakan berputar hendak mencari kesimpulan, yang akan lebih mudah diketahui bagi mereka yang sempat mengetahui seri video The Arrivals produksi Noreagaaa dan sejenisnya. Yakni, bahwa acara tersebut hanyalah another-tool bagi "mereka", ya, mereka, objek yang dibahas di blog ini, yang lebih dikenal dengan Illuminati.

    Tool dalam membuat orang-orang, dalam hal ini wanita, untuk mengejar kesempurnaan dunia yang diukur dari kesempurnaan fisik dan pada akhirnya materialistik. Dapat dipastikan, acara Next Top Model versi Asia pertama ini, akan menjadi ajang 'rerebutan' para perempuan Asia yang menganggap kecantikan fisik itu penting, sekalipun dengan alasan passionnya di bidang modelling. Apalagi dengan hadiah yang begitu menggiurkan. Bagaimana tidak, Mereka (Illuminati) kan dapat 'mencetak' uang sesuka mereka tanpa dituduh memalsukan uang seperti penjahat-penjahat kelas teri. Dan pada akhirnya, mereka sendiri (para wanita cantik) pun menjadi alat untuk membuat orang membeli produk-produk materialistik lainnya. Itulah alasan mengapa mereka begitu dipromosikan.

    Loh kok, ulasan mengenai acara Sunday Morning nya mana? Ng, nanti ya... akan saya bahas di post berikutnya. Stay awake, guys. God's watching ^^

    Tuesday 19 February 2013

    Sejumput Overview: Tentang Dpazl

    Dpazl adalah future-visual-encyclopedia yang akan diterbitkan di toko buku-toko buku dan dibuat oleh saya sendiri Insha Allah :D. Jujur saja, ini adalah bagian dari Riset yang akan menuju ke Tugas Akhir saya setengah tahun ke depan. Untuk sementara, saya perlihatkan Overview which is merupakan abstrak dari Tugas Akhir saya. Thanks for watch... i mean, reading


    Screenshot langkah awal saya (selain riset) menuju terpecahnya puzzle :) 


    Disadari atau tidak, globalisasi – bersamaan dengan begitu mudah dan cepatnya arus informasi melalui berbagai sarana teknologi – mempengaruhi masyarakat untuk berperilaku konsumtif. Setiap saat, masyarakat bisa mengakses informasi apapun melalui hampir semua media yang bahkan ada dalam genggaman tangannya. Umumnya, globalisasi lebih dikenal membawa dampak positif. Namun pengetahuan yang setengah-setengah menutupi urgensi dari dampak negatif yang lebih signifikan. Seperti misalnya disorientasi, atau krisis sosial-budaya dalam masyarakat, serta yang paling penting, semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme bahkan hedonisme yang dewasa ini, tidak hanya terjadi di perkotaan, tapi dapat dikatakan merambah hampir seluruh masyarakat di Indonesia, sebagai negara dengan jumlah umat Muslim terbanyak di dunia.

    Berkembangnya jenis dan pilihan produk berbanding lurus dengan gaya hidup konsumtif yang menurut KBBI, merupakan paham yg menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya. Padahal, selain makin banyaknya produk-produk sekunder bahkan tersier diluar kebutuhan yang dibeli masyarakat, mereka juga tidak sadar bahwa penggunaan uang kertas yang tidak bijak akan membawa lebih banyak dampak buruk. Masyarakat mayor tidak tahu dan cenderung tidak peduli terhadap sistem uang/ perbankan dewasa ini yang tidak lepas dari Riba. Bagaimana sistem tersebut diciptakan, mengapa emas sebagai alat tukar digantikan dengan uang kertas, mengapa terus-menerus terjadi inflasi, dan yang paling penting, untuk siapa uang mereka dibelanjakan, adalah hal-hal yang luput dari perhatian 88% populasi Indonesia yang beragama Islam.

    Disamping Freemasonry; Globalisme, Komunisme, Pluralisme, Sosialisme, Liberalisme, Feminisme, Zionisme, dan Neo Konservatisme, adalah kemasan dan “make up” para elit Illuminati dalam mewujudkan satu tujuan, “Novus Ordo Seclorum”, bahasa latin yang berarti “Orde Baru (yang) Sekuler”, yang lebih dikenal sebagai “New World Order”, tatanan dunia baru yang memisahkan agama dari kehidupan, atau singkatnya, dunia tanpa Tuhan. Dalam beberapa agama, hal ini merupakan tanda-tanda berakhirnya dunia, dan mereka berusaha mewujudkan itu dengan berbagai cara yang tidak banyak disadari oleh dunia, mulai dari hiburan seperti pop-culture, musik, film, pornografi dan industri sejenis, lalu pemikiran, gaya hidup dan gerakan-gerakan/ organisasi menyimpang, konspirasi, hingga yang paling dekat dengan masyarakat saat ini, yakni produk-produk konsumtif, mulai dari produk-produk high-involvement, Kuadran I seperti barang-barang teknologi dan gaya hidup, hingga produk low-involvement, Kuadran 4 yang dikonsumsi setiap hari, seperti alat-alat mandi, makanan, dan yang teparah, rokok. Tidak banyak yang sadar bahwa darisitulah dana perang yang begitu besar terhadap saudara-saudara kita di Timur Tengah dikumpulkan kelompok pemuja setan tersebut.

    Sebenarnya, pengetahuan dan teori mengenai Illuminati dan agenda-agenda mereka sudah diterbitkan dan dapat dibeli di toko-toko buku. Namun lagi-lagi, pengetahuan yang setengah-setengah dan topik-topik yang lebih banyak beredar selama ini lewat internet dan mulut ke mulut, membuat masyarakat Indonesia khususnya, tidak terlalu menganggap serius dan tidak jarang yang mempercayainya sebagai Hoax. Dpazl adalah sebuah Ensiklopedia Visual yang pada titik awal akan berbentuk buku berisi ilustrasi dan infografis yang seperti namanya, berkonsep dari potongan-potongan puzzle yang disatukan. Strategi Illuminati dalam “bersenjatakan” kotak yang ada di setiap rumah, yakni televisi, merupakan alasan kenapa buku dipilih sebagai media perancangan ini, karena, buku dapat berdiri sendiri dan dapat diperlihatkan ke lebih banyak segmen dan lebih banyak orang di Indonesia dibandingkan dengan media digital. Meskipun visualisasi dan gaya komunikasi akan disesuaikan dengan segmen utama yakni secara umum generasi muda di atas 20 tahun, namun dengan media buku Ensiklopedia Visual, target utama dapat membagi informasi ke orang lain dengan buku tersebut sebagai representasi fisik yang maksimal. Ensiklopedia ini akan disajikan dengan mengkorelasikan kehidupan sehari-hari dan dampaknya terhadap dunia pada umumnya, dan umat Muslim khususnya.

    Diharapkan, Ensiklopedia Visual Dpazl ini dapat memberikan pengetahuan, yang minimalnya adalah awareness, dan lebih jauh lagi, masyarakat Indonesia dapat memilah-milah kepada siapa uangnya dibelanjakan dan bahkan dapat menjadi masyarakat produktif, dalam rangka mewujudkan pribadi-pribadi yang mandiri dan independen.