Wednesday 27 February 2013

Sunday Morning. Sungguh "Pemanasan" Global

Logo Sejak 1999. Sumber: Wikipedia
Seperti judulnya, post ini hanyalah pemanasan. Yah karena hubungannya dengan panas, saya rasa kita setuju bahwa matahari adalah topik yang lumayan cocok ya. Saya tahu bahwa baik CBS maupun acara Sunday Morning tidak familiar dengan orang Indonesia. Tapi yah, namanya juga pemanasan.

Semua berawal ketika di hari Minggu, saya (tidak sengaja) menonton acara Asia's Next Top Model hanya karena disana ada Nadya Hutagalung, dan kebetulan, itu episode terakhir. Mereka diminta melakukan pemotretan untuk majalah fashion terkemuka Bazaar, dengan baju-baju desainer yang mahal, dan shooting untuk menjual produk-produk tertentu. Dan memang, rupanya itulah gunanya model. Menjual dan terus menjual sesuatu, menciptakan sebuah transaksi keuangan. Bahkan, sepanjang acara, iklan-iklan yang disajikan melulu tentang parfum-parfum playboy dan barang-barang High-Involvement lainnya. Hingga sampai pengumuman pemenang, hadiahnya pun tidak tanggung-tanggung, selain uang sebesar US$100 ribu (Rp 970 juta) dan mobil Subaru XV, Jessica dari Thailand berkesempatan menjadi model Canon IXUS 2013, model sampul majalah Harper’s Bazaar, dan kontrak sebagai model dengan Storm Model Management di Inggris dan Eropa. Apalagi kalau bukan sesuatu. Hingga acara berakhir, dan saya tercengang ketika melihat acara tersebut merupakan acara yang fully-supported by CBS Network.
Logo CBS
Seketika, otak saya seakan berputar hendak mencari kesimpulan, yang akan lebih mudah diketahui bagi mereka yang sempat mengetahui seri video The Arrivals produksi Noreagaaa dan sejenisnya. Yakni, bahwa acara tersebut hanyalah another-tool bagi "mereka", ya, mereka, objek yang dibahas di blog ini, yang lebih dikenal dengan Illuminati.

Tool dalam membuat orang-orang, dalam hal ini wanita, untuk mengejar kesempurnaan dunia yang diukur dari kesempurnaan fisik dan pada akhirnya materialistik. Dapat dipastikan, acara Next Top Model versi Asia pertama ini, akan menjadi ajang 'rerebutan' para perempuan Asia yang menganggap kecantikan fisik itu penting, sekalipun dengan alasan passionnya di bidang modelling. Apalagi dengan hadiah yang begitu menggiurkan. Bagaimana tidak, Mereka (Illuminati) kan dapat 'mencetak' uang sesuka mereka tanpa dituduh memalsukan uang seperti penjahat-penjahat kelas teri. Dan pada akhirnya, mereka sendiri (para wanita cantik) pun menjadi alat untuk membuat orang membeli produk-produk materialistik lainnya. Itulah alasan mengapa mereka begitu dipromosikan.

Loh kok, ulasan mengenai acara Sunday Morning nya mana? Ng, nanti ya... akan saya bahas di post berikutnya. Stay awake, guys. God's watching ^^

Tuesday 19 February 2013

Sejumput Overview: Tentang Dpazl

Dpazl adalah future-visual-encyclopedia yang akan diterbitkan di toko buku-toko buku dan dibuat oleh saya sendiri Insha Allah :D. Jujur saja, ini adalah bagian dari Riset yang akan menuju ke Tugas Akhir saya setengah tahun ke depan. Untuk sementara, saya perlihatkan Overview which is merupakan abstrak dari Tugas Akhir saya. Thanks for watch... i mean, reading


Screenshot langkah awal saya (selain riset) menuju terpecahnya puzzle :) 


Disadari atau tidak, globalisasi – bersamaan dengan begitu mudah dan cepatnya arus informasi melalui berbagai sarana teknologi – mempengaruhi masyarakat untuk berperilaku konsumtif. Setiap saat, masyarakat bisa mengakses informasi apapun melalui hampir semua media yang bahkan ada dalam genggaman tangannya. Umumnya, globalisasi lebih dikenal membawa dampak positif. Namun pengetahuan yang setengah-setengah menutupi urgensi dari dampak negatif yang lebih signifikan. Seperti misalnya disorientasi, atau krisis sosial-budaya dalam masyarakat, serta yang paling penting, semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme bahkan hedonisme yang dewasa ini, tidak hanya terjadi di perkotaan, tapi dapat dikatakan merambah hampir seluruh masyarakat di Indonesia, sebagai negara dengan jumlah umat Muslim terbanyak di dunia.

Berkembangnya jenis dan pilihan produk berbanding lurus dengan gaya hidup konsumtif yang menurut KBBI, merupakan paham yg menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya. Padahal, selain makin banyaknya produk-produk sekunder bahkan tersier diluar kebutuhan yang dibeli masyarakat, mereka juga tidak sadar bahwa penggunaan uang kertas yang tidak bijak akan membawa lebih banyak dampak buruk. Masyarakat mayor tidak tahu dan cenderung tidak peduli terhadap sistem uang/ perbankan dewasa ini yang tidak lepas dari Riba. Bagaimana sistem tersebut diciptakan, mengapa emas sebagai alat tukar digantikan dengan uang kertas, mengapa terus-menerus terjadi inflasi, dan yang paling penting, untuk siapa uang mereka dibelanjakan, adalah hal-hal yang luput dari perhatian 88% populasi Indonesia yang beragama Islam.

Disamping Freemasonry; Globalisme, Komunisme, Pluralisme, Sosialisme, Liberalisme, Feminisme, Zionisme, dan Neo Konservatisme, adalah kemasan dan “make up” para elit Illuminati dalam mewujudkan satu tujuan, “Novus Ordo Seclorum”, bahasa latin yang berarti “Orde Baru (yang) Sekuler”, yang lebih dikenal sebagai “New World Order”, tatanan dunia baru yang memisahkan agama dari kehidupan, atau singkatnya, dunia tanpa Tuhan. Dalam beberapa agama, hal ini merupakan tanda-tanda berakhirnya dunia, dan mereka berusaha mewujudkan itu dengan berbagai cara yang tidak banyak disadari oleh dunia, mulai dari hiburan seperti pop-culture, musik, film, pornografi dan industri sejenis, lalu pemikiran, gaya hidup dan gerakan-gerakan/ organisasi menyimpang, konspirasi, hingga yang paling dekat dengan masyarakat saat ini, yakni produk-produk konsumtif, mulai dari produk-produk high-involvement, Kuadran I seperti barang-barang teknologi dan gaya hidup, hingga produk low-involvement, Kuadran 4 yang dikonsumsi setiap hari, seperti alat-alat mandi, makanan, dan yang teparah, rokok. Tidak banyak yang sadar bahwa darisitulah dana perang yang begitu besar terhadap saudara-saudara kita di Timur Tengah dikumpulkan kelompok pemuja setan tersebut.

Sebenarnya, pengetahuan dan teori mengenai Illuminati dan agenda-agenda mereka sudah diterbitkan dan dapat dibeli di toko-toko buku. Namun lagi-lagi, pengetahuan yang setengah-setengah dan topik-topik yang lebih banyak beredar selama ini lewat internet dan mulut ke mulut, membuat masyarakat Indonesia khususnya, tidak terlalu menganggap serius dan tidak jarang yang mempercayainya sebagai Hoax. Dpazl adalah sebuah Ensiklopedia Visual yang pada titik awal akan berbentuk buku berisi ilustrasi dan infografis yang seperti namanya, berkonsep dari potongan-potongan puzzle yang disatukan. Strategi Illuminati dalam “bersenjatakan” kotak yang ada di setiap rumah, yakni televisi, merupakan alasan kenapa buku dipilih sebagai media perancangan ini, karena, buku dapat berdiri sendiri dan dapat diperlihatkan ke lebih banyak segmen dan lebih banyak orang di Indonesia dibandingkan dengan media digital. Meskipun visualisasi dan gaya komunikasi akan disesuaikan dengan segmen utama yakni secara umum generasi muda di atas 20 tahun, namun dengan media buku Ensiklopedia Visual, target utama dapat membagi informasi ke orang lain dengan buku tersebut sebagai representasi fisik yang maksimal. Ensiklopedia ini akan disajikan dengan mengkorelasikan kehidupan sehari-hari dan dampaknya terhadap dunia pada umumnya, dan umat Muslim khususnya.

Diharapkan, Ensiklopedia Visual Dpazl ini dapat memberikan pengetahuan, yang minimalnya adalah awareness, dan lebih jauh lagi, masyarakat Indonesia dapat memilah-milah kepada siapa uangnya dibelanjakan dan bahkan dapat menjadi masyarakat produktif, dalam rangka mewujudkan pribadi-pribadi yang mandiri dan independen.