Tuesday 2 April 2013

ILLUMINATI: The Cult that Hijacked the World

Hai, entri saya kali ini setidaknya akan membuat beberapa orang skeptis di luar sana mengenai sumber informasi yang ia (atau mereka) pikir hanya dapat ditemukan di halaman berbasis blogspot atau wordpress saja itu menjadi... sediikittt... terbuka wawasannya. Ya, karena kali ini, sebelum melanjutkan pembahasan mengenai segitiga ataupun hexagram yg merupakan overlapping antara 2 segitiga, saya akan memberi sedikit resensi satu dari begitu banyak buku referensi yang pada Amazon List, berada di urutan pertama dalam "Best Books Exposing The Illuminati-Elite Agenda and NWO.", yakni:

Illuminati: The Cult that Hijacked the World oleh Henry Makow, Ph. D.

Cover buku Asli (Sumber: Amazon)
Informasi bibliografi

Henry Makow adalah seorang penulis Kanada berdarah Yahudi. Ia mulai menulis kolom majalah pada umur 11 tahun. Dan menerima gelar Ph. D dari Universitas Toronto pada 1982, dan sering menyuarakan penentangannya terhadap New World Order dalam berbagai kesempatan wawancaranya dan pada situsnya. Yang menarik adalah, (lagi2) beberapa orang-orang skeptis menganggap pembahasan mengenai Illuminati merupakan tindakan anti-semitisme (anti Yahudi dan Israel). Padahal, dalam buku ini dijelaskan betapa Makow sebagai Yahudi (dan Yahudi taat lainnya) tentu menolak Zionisme dan perbuatan tak-berhati mereka kepada Palestina dan negara Timur Tengah lainnya.

Tapi, versi asli buku ini berbahasa Inggris. Coba bayangkan bagaimana nasib kita jika tidak ada translator-translator hebat yang dipekerjakan penerbit seperti misalnya Ufuk Publishing House (Insha Allah ia akan jadi stakeholder TA saya :P), yang bukan hanya menggubah bahasa agar dapat dimengerti Truth-seeker2 seperti kita, tapi juga "mengkonversi" buku yang seharusnya seharga tidak kurang dari 180ribuan ini menjadi 50ribuan saja ke Indonesia. hehe. Jujur saja, ini adalah buku pertama yang saya beli setelah memutuskan untuk mencari tahu 5W1H dari Illuminati, atau dengan kata lain memutuskan untuk menjadi Truth-seeker dan menyebarkannya lewat Tugas Akhir saya. Nah, dalam versi bahasa Indonesia, covernya cukup berbeda. Sangat malah.

Illuminati: Dunia dalam Genggaman Perkumpulan Setan.


 Cover buku versi Bahasa Indonesia dengan Ambigram Earth, Air, Fire, Water.
Saya kira akan lumayan menarik jika saya melampirkan dulu deskripsi singkat di cover bagian belakang. Yaitu:

Kemanusiaan telah dijajah oleh sebuah kelompok pemuja Setan yang bernama Illuminati. Untuk mengalihkan perhatian dan mengendalikan kita, mereka tela menggunakan jaringan Freemason yang menyusup ke berbagai organisasi, khususnya pemerintah, lembaga intelijen, pendidikan, dan media massa. Mereka telah mengatur dua perang dunia dan akan merencanakan yang ketiga. Lalu apa sebenarnya tujuan Illuminati itu? Siapa saja yang terlibat di dalamnya? Henry Makow menggambarkan konspirasi dan menunjukkan bagaimana sejarah manusia sedang berlangsung sesuai dengan rencana Illuminati.

Ya, begitulah kira-kira deskripsi umum yang dapat memberikan gambaran sederhana mengenai buku ini. Berikutnya adalah, konten. Secara umum, konten buku ini terbagi menjadi:
  • Bagian satu: Bankir, Yahudi dan Anti-semitisme
  • Bagian dua: Illuminati, Sabbatean dan Perjanjian
  • Bagian tiga: Zionisme dan Holocaust
  • Bagian Empat: Sejarah yang Disembunyikan
  • EPILOG: Bertahan Hidup dari Tatanan Dunia Baru
Buat saya, membaca tulisan terjemahan bahasa Asing selalu mengasyikkan. Mereka selalu punya struktur kalimat yang menarik. Yang ketika di Bahasa Indonesiakan, seperti memperkaya Bahasa Indonesia itu sendiri. Hal yang sama saya rasakan terhadap tulisan-tulisan orang Yahudi yang dianggap manusia-manusia dengan intelejensi tinggi. Saya tidak terlalu percaya itu, namun saya percaya beberapa dari mereka memang (atau setidaknya berusaha untuk terlihat) terpelajar.

Makow tidak terlalu banyak membicarakan soal teori-konspirasi yang berhubungan dengan simbol-simbol seperti yang mungkin kita lihat di internet. Ia lebih banyak berbicara mengenai sejarah, latar belakang, pemikiran dan pernyataan orang-orang tertentu, dan strategi juga agenda yang berhubungan dengan Illuminati dan koalisinya. Seringkali ia menjelaskan analisisnya dihubungkan dengan pernyataan dari orang-orang yang berkaitan. Seperti misalnya, ketika ia berbicara mengenai globalisasi sebagai strategi pemerintahan satu dunia lewat pendidikan, kesehatan, media, hiburan bahkan gereja, ia banyak mengutip beberapa orang yang menyatakan hal serupa.

Jujur saja, menurut kacamata (RayBan oplosan) saya, buku ini tidak terlalu terstruktur jika tujuannya untuk memberikan gambaran jelas mengenai Illuminati jika dibandingkan dengan film-film dokumenter seperti The Arrivals. Ditambah lagi, berdasarkan beberapa sumber di Forum-forum khusus bagi Truth-seeker seperti HXForum.org (yang di dalamnya tidak akan ditemukan orang2 dengan komentar "blablabla laknatullah" ataupun "blablabla menyebar-kebencian"), ada pernyataan bahwa Henry Makow merupakan satu dari banyak penyebar Disinfo atau Disinformasi. Yang jika ada yg belum tahu, singkatnya merupakan sebuah strategi untuk menjadikan suatu orang/ pihak seakan berlawanan dengan Illuminati dengan memberikan beberapa informasi yang memang benar sehingga menjadi referens bahkan panutan, namun bersamaan dengan itu juga menyebarkan informasi yang provokatif ataupun cukup menyesatkan.

Misalnya saja, David Icke yang merupakan ahli teori-cult yang banyak menjadi referensi, ia banyak menjelaskan mengenai makna dan hubungan mengenai Pentagram dan Hexagram dengan satanisme, tapi disisi lain, ia menyatakan bahwa Illuminati adalah keturunan Reptil, yang secara tidak langsung mendukung teori Evolusi Darwin. Bahkan pernyataan ini dapat diartikan untuk membenci seseorang karena rasnya. Dalam hal ini, menurut saya Henry Makow memang memiliki banyak informasi menarik, tapi disaat yang sama, seakan berusaha membersihkan "nama-kotor" Yahudi dari secret society Illuminati ini. Saya bukanlah tipe pembenci yang membabi-buta karena saya tahu Yahudi memang tidak dapat digeneralisir. Namun yang dikemukakan Makow dalam buku ini tentang betapa inosennya Yahudi untuk kemudian menjadi alat Illuminati, saya rasa terlalu berlebihan.

Berikutnya, jika berbicara soal desain... saya rasa sih.. hehehe... akan lebih mudah dijelaskan dengan cara: "That's why I'm obsessed to create DPAZL like crazy!!" Hampir semua informasi mengenai Illuminati, tidak ada yang dikemas dengan baik. Namun saya sangat memakluminya karena tentu saja, akan sangat mudah mendapatkan media bagus tentang kepalsuan ataupun manipulasi, tapi tidak untuk kebenaran. Ya... mudah saja, dibalik semua media kan ada yang mendanai. Film-film dengan ideologi Illuminati seperti kemampuan mengubah takdir, kembali ke masa lalu, ataupun mencari/ menjadi Tuhan, akan sangat mudah kita dapatkan dengan SFX yang menyilaukan. Tapi siapa yang mampu membiayai orang-orang bertalenta itu untuk film yang mengajarkan kita bahwa Area 51 di Amerika adalah sumber dari berbagai persekongkolan?

Section Header buku versi Indonesia
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Section Cover buku versi Indonesia
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Saya agak-agak muak dengan desain-desain yang dibuat "illuminati-banget" ini. Kenapa sih media-media ini harus dikemas dengan menyeramkan?. Apalagi kalau kita baca buku-buku seperti ini ditempat umum. Kan tidak lucu jika di Bus atau di Pesawat, kita diperhatikan orang gara-gara sedang memegang buku dengan lambang mata satu di dalamnya. It's freak, dude. Padahal, kalau kita melihat Cover versi aslinya, desainnya menarik dan penuh makna, segitiga yang memuat mata satu, yang dibingkai oleh Hexagram, yang dilindungi oleh Pentagram. Wah, itu "tidak-beriak" kalau menurut saya (alias tanda tak dalam). Hehe, jadi singkatnya, Dajjal adalah ideologi utama dalam piramida Illuminati sebagai struktur kekuasaan, yang ajarannya di"lestarikan" pada Yahudi Israel, dan didukung oleh gerakan Satanisme lainnya.

Kalau ambigram yang versi bahasa Indonesia sih... hmm... yah, pastinya disesuaikan dengan target market orang Indonesia yang emosional dan penasarannya sama yang dramatis-dramatis ya. Ambigram ini di desain oleh John Langdon yang juga terdapa di buku Angels & Demons karya Dan Brown. Saya belum nonton film ini, karena dulu, waktu kemunculannya film sebelumnya, Da Vinci Code di bioskop yang kata orang sangat bagus, saya yang belum tahu apa-apa ini tidak mengerti film tersebut. Jadi, waktu itu saya trauma untuk menonton Angels & Demons.
Ambigram karya John Langdon dalam Angels & Demons

Tapi pasti saya akan menontonnya lagi setelah ini. Sebelumnya, saya yang sejak tadi mencoba mengerti makna Ambigram ini, rupanya sampai ke kalimat ini:
The Path leads Langdon to four locations in Rome, each associated with one of the primordial elements: 'Earth', 'Air', 'Fire', and 'Water'. Langdon finds one of the Preferiti murdered in a way thematically related to each location's related element. The first cardinal was branded with an Earth ambigram and had soil forced down his throat; the second was branded with an air ambigram and had his lungs punctured; the third was branded with a fire ambigram and was burned alive; and the fourth was branded with a water ambigram and was left to drown at the bottom of a fountain.
Kalimat di atas adalah sebagian dari narasi film Angels and Demons. Artinya, rupanya ambigram Earth, air, fire, water di atas, memang dirancang khusus untuk film ini. Dan menariknya, nama belakang perancang ambigram dan tokoh di film ini rupanya sama. Saya yakin hal ini pasti ada alasannya.

Yak, kita sudah sampai di penghujung-entri. Usai sudah resensi saya mengenai buku ini. Yang pasti, jika dibandingkan dengan buku-buku lain yang pada covernya terdapat lambang mata-satu dan piramida dengan efek Photoshop yang menggelegar, buku ini cukup menarik. Begitupula dengan kontennya yang mengupas topik secara komprehensif. Sangat berbeda dengan buku-buku terbitan Indonesia yang beberapa bahkan memiliki daftar pustaka yang merefer ke Wikipedia. Akhir kata, jangan "jemu-jemu" untuk terus mengais-kebenaran, Truth-seeker! :D

2 comments:

  1. asiiik. soal ambigram, ini ambigram paling keren bagi saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya pak... bentuknya kompleks banget gitu...

      Oh iya, yang lupa saya cantumkan, menurut analisis saya (dengan nada Sentilan-Sentilun Metro) pasti ambigram ini dipilih sebagai cover di Indonesia sebagai strategi-marketing juga supaya penggila Illu yang sudah nonton Angels and Demon jadi tertarik untuk beli ya pak.

      Delete